Kabel Instalasi

Seperti kita tahu bahwa kabel adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu rangkaian instalasi listrik, baik instalasi listrik rumah, ruko, kantor, pabrik, gedung bertingkat. Kabel sangat dibutuhkan sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik dari sumber listrik (PLN, Genset, atau pembangkit listrik yang lain) menuju ke beban (Perlatan rumah tangga, Mesin Produksi, penerangan dll).
Selain sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik, kabel juga bisa digunakan sebagai pengontrolan jarak jauh. Contoh yang paling sederhana adalah bila kita menghidupkan lampu di kamar tidur, cukup kita menghidupkan saklar agar lampu bisa menyala. Contoh lain yang lebih besar dan rumit adalah pengontrolan pada sebuah mesin produksi.

Dipasaran dapat kita temui berbagai macam jenis, type dan ukuran kabel, yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Harganyapun bervariasi berdasarkan fungsinya. Melihat hal itu ada baiknya kita lebih cermat dalam memilih kabel yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam memilih kabel yang harus diperhatikan adalah kemampuan kabel. Kabel mempunyai batas kemampuan dalam mendistribusikan arus listrik berbeda-beda satu sama yang lainnya berdasarkan ukuran penampang, jenis, dan cara pemasangan kabel. Pada instalasi listrik untuk rumah, perkantoran, ruko dan toko banyak menggunakan kabel berjenis NYA, NYM dan NYY. Keterangan masing-masin kabel sebagai berikut:
  1. NYA.
    Kabel NYA ini berbahan tembaga, berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Warna kabel pada umumnya berwarna merah, kuning, biru, hitam dan Kuning Hijau. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Untuk keamanan kabel, pemasangan kabel NYA ini disarankan menggunakan pipa conduit agar lebih aman dari bahaya gigitan tikus. Pada instalasi listrik, kabel NYA ini tidak diperbolehkan untuk ditaman, baik dalam tembok atau ditanah. Apabila kabel ini harus ditanam di tembok atau di tanah diharuskan menggunakan pipa conduit. Kekurangan dalam menggunakan kabel ini adalah untuk setiap jalur instalasi 1phase (Phase, Netral dan Grounding) harus menggunakan 3 tarikan kabel NYA.
  2. NYM.
    Kabel NYM berbahan tembaga, berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Kabel NYM memiliki inti lebih dari 1 inti tembaga yaitu berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. Apabila ditanam, kabel NYM harus dimasukkan ke pipa conduit terlebih dahulu kemudian ditanam.
  3. NYY. Kabel NYY merupakan kabel tanah thermoplastik tanpa pelindung perisai, biasanya digunakan pada insdustri. Kabel NYY berbahan tembaga, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.  Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dengan syarat diberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis. Kabel NYY juga memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Pada dasarnya kabel NYY ini sama dengan kabel NYM tetapi pada isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda.
Setiap kabel mempunyai kemapuan hantar listrik yang berbeda berdasarkan ukuran penampang kabel. Hal ini dapat kita lihat melalui tabel berikut :



Tabel
KHA terus menerus yang diperbolehkan dan proteksi untuk kabel instalasi
berinti tunggal berisolasi PVC pada suhu keliling 30°C dan suhu
penghantar maksimu 70°C


Jenis
Penghantar
Luas
Penampang
Nominal
KHA
terus menerus
KHA
Pengenalgawai proteksi
Pemasangan
dalam pipa
Pemasangan
diudara
Pemasangan
dalam pipa
Pemasangan
di udara


mm2 A A A A
1 2 3 4 5 6
  NYFA
  NYFAF
  NYFAZ
  NYFAD
  NYA
  NYAF
  NYFAw
  NYFAFw
  NYFAZw
  NYFADw
  dan   NYL
0.5 2.5 - 2 -
0.75 7 15 4 10
1 11 19 6 10
1.5 15 24 10 20
2.5 20 32 16 25
4 25 42 20 35
6 33 54 25 50
10 45 73 35 63
16 61 98 50 80
25 83 129 63 100
35 103 158 80 125
50 132 198 100 160
70 165 245 125 200
95 197 292 160 250
120 235 344 250 315
150 - 391 - 315
185 - 448 - 400
240 - 528 - 400
300 - 608 - 500
400 - 726 - 630
500 - 830 - 630


Berdasarkan tabel diatas kita bisa mengetahui kemampuan maksimal yang diijinkan pada kabel yang akan kita gunakan. Misalnya kabel berukuran 2.5 mm², kemampuan hantar arus yang diijinkan untuk pemasangan dalam pipa sebesar 20 A atau untuk pemasangan diudara bebas sebesar 32 A. Apabila arus yang mengalir pada kabel berukuran 2.5 mm² melebihi dari batas kemampuan maksimalnya makan kabel mulai panas dan apabila diteruskan Arus yang mengalir pada kabel bertambah maka kabel akan terbakar.

Bila dilihat dari tabel diatas maka kita juga bisa tahu berapa ampere MCB yang harus dipasang. Misalkan kabel ukuran 2.5 mm² dipasang pada instalasi rumah dengan menggunakan pipa conduit, maka kabel tersebut mampu mengalirkan aliran listrik sebesar 20 A. Dengan ukuran tersebut maka daya maksimal kabel adalah P = I x V = 20 A x 220 V = 4400 W, MCB yang bisa dipasang tidak boleh melebihi dari tabel diatas yaitu 16A. Apabila kita pasang dengan MCB yang lebih besar maka kabel akan mulai panas dan akhirnya akan menyebabkan terjadinya kebakaran. Jika dilihat ukuran MCB dipasaran mulai dari 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, dst.

Singkatnya dalam memilih kabel yang akan digunakan untuk instalasi listrik, ada baiknya kita mengetahui jumlah daya yang akan dipasang di rumah, kantor, ruko, atau gedung. Dan gunakan kabel yang sudah masuk dalam standart SNI ( biasanya dikenal dengan 5 besar ). Jangan mempertaruhkan aset kita dengan membeli atau menggunakan material listrik yang tidak standart. Dilihat dari segi harga memang kabel yang masuk dalam 5 besar, mempunyai harga yang mahal.



Semoga Tulisan ini bemanfaat bagi pembaca….....













2 komentar: